WELCOME TO zkyaditya.blogspot.com

Find Me On Facebook !
Klik di sini (Rezky Aditya van Houten)

Slide 1 Title Here

Replace these slide 1 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 2 Title Here

Replace these slide 2 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 3 Title Here

Replace these slide 3 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 4 Title Here

Replace these slide 4 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Slide 5 Title Here

Replace these slide 5 sentences with your own featured slide descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions...

Latest Posts

Rabu, 14 Desember 2011

Posted by ®zkypunker[Z]™ On 13.59 0 komentar

Cara mudah ganti nama Facebook [Unlimited]

Buat kalian yang nama fb nya sudah melampaui batas tapi ingin ganti nama ini saya ada cara nya. Ikuti dan Baca dengan Teliti .


1.UBAH DULU NAMA ANDA KE PERTAMA KALI / NAMA SEBELUM'A DI PENGATURAN AKUN
2.LALU KLIK LINK DI BAWAH INI..LEWAT KOMPUTER / OPERA MINI
https://www.facebook.com/roadblock/roadblock_me.php?r=5
3.AMANKAN AKUN ANDA.LALU GANTI KATA SANDI BARU
4.KEMUDIAN RUBAH NAMA ANDA SESUAI NAMA YG DI INGINKAN

5. IKUTI SAJA PETUNJUK SELANJUTNYA.

Jika masih belum bisa silahkan comment di bawah .

Kamis, 01 September 2011

Posted by ®zkypunker[Z]™ On 10.36 0 komentar

TRANSFORMERS: DARK OF THE MOON 3D (TR3D) - Cinema 21

Rabu, 31 Agustus 2011

Posted by ®zkypunker[Z]™ On 22.16 0 komentar

" Hati yg Hilang "

    Di malam ini aku menulis sbuah cerita tentang perasaan ku kepada seseorang yg slalu ada di hati. Tak pernah sedikit pun aku mampu untuk melupakan nya. Sesungguh nya aku sayang dan cinta sama dia. Namun apadaya semua itu gak mungkin bisa terwujud. Rasa itu tumbuh di dalam hati ketika aku duduk di bangku SMA kelas X. Tepat nya di Kelas X-4, saya melihat ada seorang cewe yg begitu sangat dkat sama ku, kami pun bgitu akrab berdua. Kedekatan kami pun mulai di curigai temen-temen sekelas. Kami dibilang menjalin suatu hubungan, padahal semua itu ga bener, di satu sisi kami berdua sudah memiliki pacar. Kedekatan kami berdua pun selalu terlihat di kelas. pulang sekolah pun kadang kami pulang bareng.
    Aku pun sudah menganggap dia sbagai adik sendiri. Aku padahal memiliki hasrat untuk menjadikan nya sebagai pacar ku, tapi aku takut menyatakannya. Aku pun selalu menunggu waktu yg tepat untuk menyatakan hal itu. Sampai saat nya tiba akupun menyatakan nya dan ia pun menerima aku sebagai pacar nya.
   Namun, sungguh menyedihkan kami pacaran hanya sebentar saja. It makes break my heart. Kami sudah PDKT hampir 6 bulan tapi pacaran hanya 10 hari. Aku ga tau kenapa dia mutusin hubungan ini tapi aku menerima semua keputusan yg ia buat.
    Meskipun dia udah ga ada rasa lagi sama ku, tp ku tetap beharap bisa memiliki nya. Perasaan ku terhadapnya ga akan pernah pudar di hapus waktu. Aku tetap mencintaimu sampai kapanpun.

"I will give my heart for U whenever "
[H.S]

Senin, 25 Juli 2011

Posted by ®zkypunker[Z]™ On 16.34 0 komentar

"More", "Fewer", "Less"

" More "

- We will finish our study in one year.
- Budi Will come in two months.

Is the above sentence can we change to: "We will finish our study in one year more," and "in two months more, Budi Will come"?

Well ..., the placement of "more" after the noun, for example: one more year, two months more, ten minutes more, and so rarely used. In general and preferably, more placed before the noun, for example: one more year, two more months, ten more minutes, more patience, and so on. So the above sentence should be (more dominant) is written:

We will finish our study in one more year.
Budi Will come in two more months.
I give you ten more minutes to finish your work = I give you ten minutes more to finish your work = I give you another ten minutes to finish your work.
Classic can not be learned fast. The only thing We all need is more patience.


" Fewer & Less "



Use fewer with objects that can be counted one-by-one.

Use less with qualities or quantities that cannot be individually counted.

Incorrect: There were less days below freezing last winter.
Correct: There were fewer days below freezing last winter.
(Days can be counted.)
Correct: I drank less water than she did.
(Water cannot be counted individually here.)
When referring to time or money, less is normally used even with numbers. Specific units of time or money use fewer only in cases where individual items are referred to.
Examples: I have less than an hour to do this work. I have less time to do this work.
I have less money than I need.
I have less than twenty dollars.
He worked fewer hours than I did.
The only occasion in which you might say, "I have fewer than twenty dollars," would be when you were talking about specific dollar bills or coins, such as "I have fewer than twenty silver dollars in my collection."

Selasa, 28 Juni 2011

Posted by ®zkypunker[Z]™ On 18.35 0 komentar

Misteri Hantu Penunggu WC Kampus

Kabar hantu penunggu kampus gentayangan sudah lama didengar Rudi. Belakangan kabar kemunculan hantu berwajah seram itu makin santer jadi bahan pembicaraan. Menurut kabar yang berhembus salah seorang mahasiswi putri Jumat Kliwon yang lalu mendadak jatuh pingsan di WC kampus. Kabarnya, dia kaget setengah mati ketemu hantu kampus.
Rudi semula tidak begitu menanggapi kabar burung yang ia sendiri belum pernah mengalami. Meski dalam hati kecilnya mengakui jika di dunia ini masih ada alam lain, alaming lelembut yang tidak selalu bisa dilihat dengan kasat mata. Sampai pula Rudi mendengar kabar korban jatuh yang kali ketiga, juga masih mahasiswi putri yang ditemukan pingsan di WC kampus.
Setelah siuman dia mengakui kaget bercampur takut setengah mati menyaksikan makhluk menyeramkan tiba-tiba muncul di WC yang berada di ujung bangunan kampus paling belakang. Mahasiswi itu jatuh pingsan, karena saking takutnya melihat sosok menyeramkan itu hendak mendekatinya.
“Ah, hantu yang saya lihat berwujud manusia. Cuma wajahnya amat menakutkan, ahh…saya tidak mau membayangkannya lagi,” tutur mahasiswi itu ketika ditanya Rudi. Keterangan yang didapat belumlah memuaskan, membuat Rudi semakin penasaran untuk mengungkap misteri di balik kemunculan hantu kampus.
“Sebagai orang beriman aku tidak boleh takut dengan lelembut macam apapun. Wong derajad saya sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan ‘begundal-begundal’ itu,” bisik batin Rudi mengumpat hantu itu dengan sengit. Di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 1999 tempat Rudi menimba ilmu, keberanian Rudi berhadapan dengan lelembut memang bolehlah diacungi jempol.
Dia paling sering menunggui jenazah yang outopsi ketika ada praktik anastesi. Wajar saja berani, pasalnya ketika masih duduk di bangku SLTP dulu Rudi pernah masuk pondok pesantren. Amalan dan doa-doa untuk mengusir makhluk halus banyak yang dia kuasai. Lalu berhasilkan dia menguak misteri kemunculan hantu kampus ?
Kamis pagi itu Rudi mulai merencanakan bertemu dengan hantu. Awalnya, dia mencari keterangan pada beberapa warga yang tinggal di sekitar kampus, mencari asal-usul tempat yang kini dibangun kampus berada di pinggiran kota itu. Ada beberapa versi yang memberi keterangan berbeda. Kabar yang didapat tempat itu dulunya bekas penjagalan hewan, bekas kuburan kuno, dan kabar terakhir yang dia dengar tempat itu dulunya bekas markas pembantaian para gerombolan PKI ! Mana yang benar ?
“Aku harus membuktikan sendiri,” bisiknya lagi. Satu lagi kabar yang dia dengar dari warga setempat, beberapa tahun lalu sebelum dibangun kampus pada tahun 1984, warga sekitar sering ditemui sosok pria yang suka mondar-mandir di sekitar tanah lapang setempat tanpa kepala. Dibarengi dengan kemunculan sosok seorang wanita gemuk bertaring, dan pria berkulit hitam legam yang bisa keluar masuk tanah.
Sejauh ini misteri kemunculan sosok-sosok itu belum berhasil diungkap warga setempat. Upaya untuk melacak pernah dilakukan dengan memanggil orang pintar, namun tidak berhasil karena dia merasa kalah kuat dengan lelembut tersebut. Sampai kemudian Rudi bertemu dengan sesepuh kawasan tersebut, Mbah Karso.
Mbah Karso diam-diam sudah tahu maksud Rudi memintai keterangan warga. Dia sebagai warga yang sudah lama tinggal di tempat sekitar, pengakui salut terhadap jiwa muda Rudi. “Datang saja di tempat yang biasa dia muncul. Nanti kan Jumat Kliwon, mbah yakin di sana pasti sepi. Begundal-begundal itu pasti muncul,” ucap Mbah Karso membuat Rudi terkejut. Dari mana Mbah Karso tahu dia menjuluki lelembut itu ‘begundal’ ?
Pukul 21.00 WIB ketika suasana kampus mulai sepi. Terlihat dari kejauhan sesosok pemuda bertubuh tegap mengendap-endap mendekati bangunan WC ujung belakang kampus. Langkahnya pelan sambil kedua matanya tidak henti mengawasi setiap sudut bangunan. Menyelidik kemungkinan hantu yang bikin takut mahasiswi itu muncul.
Langkah dia terhenti di pojok belakang WC. Tatapan matanya nanar memandangi semak-semak di belakang WC. Sejenak itu dia menyelidik lalu kemudian duduk bersila, dan kedua matanya pun terpejam. Tidak ubahnya orang duduk bersemedi. Sekitar 10 menit berdiam diri, mendadak desiran angin malam berhembus tidak seperti biasanya.
Agak kencang dan terasa hanya di sekitar tubuhnya. Tiba-tiba pundaknya terasa seperti ditepuk dari belakang. Dia terkesiap, lalu menoleh ke belakang. Ternyata tiga sosok yang disebut-sebut hantu itu memandanginya nanar. Wajah mengerikan mengerikan sama seperti yang dituturkan para warga. “Tolong aku nak…tolong aku…,” ujar ketiganya sambil menunjuk semak-semak di belakang WC.
Jantung pemuda itu berguncang keras menatap hantu-hantu berwajah seram itu. Belum habis dia berpikir dari balik lorong WC muncul orang tua yang ringkih, Mbah Karso. “Biarkan dia Nak Rudi. Jangan diusik, dia tampaknya butuh pertolongan kita,” tutur pak tua itu. Tidak beberapa lama bayangan hantu itu berlahan-lahan hilang seiring keluarnya asap tipis. “Tolonglah aku malam ini juga…,” seru ketiganya sebelum menghilang. Rudi dan Mbah Karso bertatapan seperti tidak percaya dengan yang baru dilihat, di tempat sepi itu pun hanya tinggal dia berdua.
“Ayo bantu Mbah menggali semak-semak. Di situ pasti ada tulang mereka. Dia itu arwah mati penasaran. Dulu di tempat sini memang pernah tinggal sekeluarga, mereka mati dibunuh,” tutur Mbah Karso yang membuat Rudi semakin bertanya-tanya. “Anehnya, mayat mereka tidak ditemukan. Nah, mungkin mereka dikubur di situ,”.
Diakui Mbah Karso selama ini dia hanya diam mendengar kabar kemunculan hantu, karena merasa belum menemukan orang yang seperti Rudi. Pemberani dan selalu ingin tahu tentang misteri di balik kemunculan makhluk gaib. “Nah, itu warga sudah datang. Mereka pada datang ke sini setelah saya beri tahu,” paparnya.
Dalam sekejab tempat itu ramai dipenuhi puluhan warga yang ingin menyaksikan penggalian mayat yang pernah dikabarkan hilang puluhan tahun yang lalu. Tidak berapa lama semak-semak telah berganti galian. Dan, memang benar di dalamnya ditemukan tumpukan tulang belulang yang sudah rusak. Dalam hati Rudi bersyukur telah membantu menenangkan ketiga arwah. Terlebih lagi yang membuat dia lega, kejadian penggalian mayat itu tidak ada satu pun mahasiswa yang tahu.